0 Tingkat Kesehatan Bank Umum

6.27.2012

Pendahuluan
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4382) Bank wajib melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara triwulanan. Sehubungan dengan hal tersebut perlu diatur ketentuan pelaksanaan penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dalam suatu Surat Edaran Bank Indonesia dengan pokok-pokok ketentuan sebagai berikut: 1. Dengan semakin meningkatnya kompleksitas usaha dan profil risiko, Bank perlu mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul dari operasional Bank. Bagi perbankan, hasil akhir penilaian kondisi Bank tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sarana dalam menetapkan strategi usaha di waktu yang akan datang sedangkan bagi Bank Indonesia antara lain digunakan sebagai sarana penetapan dan implementasi strategi pengawasan Bank oleh Bank Indonesia. 2. Tingkat Kesehatan Bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu Bank melalui penilaian faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap risiko pasar. Penilaian terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan melalui penilaian kuantitatif dan atau kualitatif setelah mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari faktor-faktor penilaian serta pengaruh dari faktor lainnya seperti kondisi industri perbankan dan perekonomian nasional.

Faktor Penilaian
Penilaian tingkat kesehatan Bank mencakup penilaian terhadap faktor faktor CAMELS yang terdiri dari: Permodalan (Capital) Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalan antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponenkomponen sebagai berikut: 1) kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) terhadap ketentuan yang berlaku; 2) komposisi permodalan; 3) trend ke depan/proyeksi KPMM; 4) aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal Bank; 5) kemampuan Bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan (laba ditahan); 6) rencana permodalan Bank untuk mendukung pertumbuhan usaha; 7) akses kepada sumber permodalan; dan 8) kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan Bank.

Pembahasan
Pengertian Kesehatan Bank adalah Kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal & mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dan sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Kegiatan tersebut antara lain: Kemampuan menghimpun dana, Kemampuan mengelola dana, Kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat, Kemampuan memenuhi kewajiban kepada pihak lain, Pemenuhan peraturan yang berlaku. Manfaat penilaian kesehatan bank : salah satu sarana dalam menetapkan strategi usaha BI : pengawasan faktor-faktor penilaian (camels) permodalan (capital) - Kecukupan pemenuhan ”Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum” (KPMM) terhadap ketentuan yang berlaku Modal Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) - Komposisi permodalan Tier1 Tier1 + Tier 2 Tier1: Moda inti Tier2 : Modal pelengkap Tier3 : Modal pelengkap tambahan - Tren ke depan / proyeksi KPMM - Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (AYPD) dibandingkan modal bank - 25% : dalam perhatian khusus - 50% : kurang lancar - 75% : diragukan - 100% : macet - Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan (laba ditahan) - Devidend Pay Out Ratio : Devidend yang dibagikan Laba setelah pajak - Retention Rate : Laba ditahan Modal rata-rata - Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha bank - Akses kepada sumber permodalan - Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan Kualitas Aset (Asset Quality) - APYD = APYD Aktiva Produktif - Debitur inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit - Debitur inti : aset bank<= 1 trilyun : 10 debitur - 1 T < total asset <= 10 T ; 15 debitur - >10 T : 25 debitur - Perkembangan aktiva produktif bermasalah (non performing asset) dibandingkan aktiva produktif - Tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) - Cadangan terhadap resiko pada aktiva produktif (penanaman dana) - Cadangan umum : 1% dari total aktiva produktif - Cadangan khusus : 5% (dalam perhatian khusus), 15% (kurang lancar), 50% (diragukan), 100% (macet) - Kecukupan kebijakan & prosedur aktiva produktif - Kecukupan Pedoman Pelaksanaan Kebijakan Perkreditan Bank (PPKPB) - Standard Operating Procedures (SOP) - Sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif - Dokumentasi aktiva produktif - Kinerja penangan aktiva produktif bermasalah - Restrukturisasi - Penyertaan modal sementara - Ketepatan metode & skema restrukturisasi yang dikaitkan dengan kondisi debitur secara keseluruhan c. Manajemen (Management) - Manajemen Umum - Good Corporate Governance - Penerapan sistem manajemen risiko - Pengawasan - SIM risiko - Pengendalian Internal - Kepatuhan bank Rentabilitas (Earnings) - ROA (Return On Asset), ROE (Return On Equity), NIM (Net Interest Margin) - BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) - Pertumbuhan laba usaha : Pendapatan operasional- Biaya operasional - Komposisi portofolio aktiva produktif & diversifikasi pendapatan - Fee Based Income Ratio - Penerapan prinsip aktiva dalam pengakuan pendapatan & biaya - Prospek laba operasional Sensitivity Of Risk - Analisa terhadap risiko-risko yang mungkin terjadi.
Kesimpulan
Penurunan tingkat kesehatan bank secara terus-menerus dapat menyebabkan terjadinya financial distress yaitu keadaan yang sangat sulit bahkan dapat dikatakan mendekati kebangkrutan

Daftar Pustaka
www.artikelk3.com/topik/artikel+kesehatan+bank.html estiningsih.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../KESEHATAN+BANK http://fe.wisnuwardhana.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=31&Itemid=20 www.gunadarma.ac.id/library/articles/.../Artikel_21205256.pdf


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 Waliamanat Pasar Modal


PENDAHULUAN
Keberadaan Wali Amanat dalam kegiatan Pasar Modal di Indonesia memegamg peran yang sangat vital, terutama dalam kaitannya dengan penerbitan efek bersifat utang. 
Dalam undang-undang Pasar Modal, Wali Amanat didefinisikan sebagai pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat utang baik di dalam maupun di luar pengadilan. Oleh karena efek bersifat utang merupakan surat pengakuan utang yang bersifat sepihak dari pihak penerbit (Emiten) dan para kreditur (investor) jumlahnya relatif banyak, maka perlu dibentuk suatu lembaga yang mewakili kepentingan seluruh kreditur. Aspek-aspek yang menyangkut kegiatan Wali Amanat di Pasar modal, diantaranya mencakup penyusunan kontrak perwaliamanatan dengan Emiten, monitoring Emiten atas pemenuhan kewajiban-kewajibannya dan ketentuan lain dalam kontrak perwaliamanatan, penyampaian laporan dan keterbukaan informasi, penyelenggaran Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), serta pelaksanaan keputusan RUPO.
Efek bersifat utang yang ditawarkan kepada publik tentunya dimiliki oleh banyak investor. Tanpa adanya lembaga Wali Amanat, pemegang efek selaku kreditur harus berhadapan langsung dan melakukan pengawasan secara sendiri-sendiri untuk memastikan bahwa tidak terdapat hal-hal yang dilanggar dalam kontrak perwaliamanatan. Pengawasan secara individual oleh masing-masing kreditur ini tentunya akan memakan waktu dan biaya yang tidak efisien. Dengan alasan ekonomis tersebut, satu kreditur mungkin akan memanfaatkan hasil pengawasan dari kreitur lainnya. Antara para kreditur mungkin akan saling mengamati untuk menentukan apakah diperlukan suatu tindakan pengawasan pada Emiten atau tidak. Dalam keadaan seperti ini, dapat terjadi terlalu banyak kreditur yang melakukan pengawasan sendiri-sendiri terhadap Emiten, atau sebaliknya, tidak ada satupun investor yang melakukan pengawasan karena saling mengandalkan satu sama lain. Kelemahan dari pengawasan secara individual adalah kemampuan dalam melakukan pengawasan yang tidak sama antara satu kreditur dengan lainnya. Masalah lain yang mungkin timbul adalah penyebaran informasi yang tidak merata.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 Sistem Kliring di Indonesia


PENDAHULUAN
Salah satu fungsi yang dimiliki oleh bank umum adalah melakukan transaksi lalu lintas pembayaran. Mekanisme pembayaran bagi bank umum dari satu pihak ke pihak lain, akan lebih mudah bila kedua pihak mempunyai rekening di bank yang sama. Tetapi akan lebih sukar untuk menyelesaikan pembayaran antar pihak-pihak yang memiliki rekening di bank yang berbeda dan lebih sukar lagi kalau bank tersebut tidak berada di suatu daerah. Konsekuensinya, satu bank umum akan berhubungan langsung dengan bank umum lain dalam menyelesaikan utang piutangnya. Ini pun masih banyak dijumpai kesulitan-kesulitan antara lain jam pertemuan,tempat pertemuan,dan sebagainya.
Mekanisme penyelesaian utang-piutang ini akan menyangkut banyak bank, memerlukan waktu yang cukup lama, biaya yang besar, serta tenaga yang kurang efisien. Keadaan demikian ini, dirasa dapat menghambat kegiatan operasional perbankan. Oleh karena itu, muncul suatu gagasan untuk membentuk lembaga kliring yang kemudian diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai Bank sentral (pada 7 Maret 1967). Dengan adanya lembaga kliring, masalah seperti waktu pertemuan, tempat,siapa yang hadir,besarnya dana yang dibutuhkan untuk penyelesaian utang piutang dan sebagainya, telah ditentukan dan diorganisir. Tujuan yang diinginkan dari lembaga kliring adalah untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral serta layanan kepada masyarakat yang menjadi nasabah bank. Dengan demikian perhitungan utang piutang diharapkan dapat dilakukan secara mudah,cepat,aman,dan efisien.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 Aspek Teknologi dan Keamanan dalam Internet Banking

5.04.2012

Pendahuluan
Dunia perbankan tidak berbeda dengan industri lainnya dimana teknologi internet mulai menjadi merasuk dan bahkan sebagian sudah menjadi standar de facto. Internet banking mulai muncul sebagai salah satu servis dari bank. Servis ini mulai menjadi tuntutan dari sebagian nasabah bank, sama halnya dengan servis atm dan phone banking. Akan aneh jika sebuah bank tidak memiliki atm. Demikian pula tidak lama lagi akan aneh jika sebuah bank tidak memiliki internet banking meskipun jumlah pengguna internet di indonesia masih sedikit. Tuntutan ini datangnya dari nasabah yang menginginkan servis cepat, tersedia
Setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu), nyaman, dan murah. Hal ini dapat diberikan oleh layanan internet banking. Namun dibalik kemudahan dan kenyamanan tersebut terdapat aspek keamanan. Dalam sebuah survey oleh ernst & young tentang information security diperoleh informasi bahwa 66% responden mengatakan security dan privacy merupakan penghambat lebih besarnya penggunaan electronic commerce.
Di lain pihak, apabila sebuah bank tidak melakukan internet banking, maka dia mengambil resiko untuk tidak berpartisipasi. Internet banking memberikan beberapa keuntungan yang lebih besar dibandingkan resikonya. Adapun keuntungan tersebut antara lain:
-       Business expansion. Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor cabang untuk beroperasi di tempat tertentu. Usaha ini memerlukan biaya yang tidakk kecil. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin atm sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah dapat menggunakan telepon untuk melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada internet banking yang lebih mempermudah lagi karena menghilangkan batas ruang dan waktu. Layanan perbankan sebuah bank kecil dapat diakses dari mana saja di seluruh indonesia, dan bahkan dari seluruh dunia.
-       Customer loyality. Nasabah, khususnya yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat. Dia dapat menggunakan satu bank saja. Revenue and cost improvement. Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui internet banking dapat lebih murah daripada membuka kantor cabang.
-       Competitive advantage. Bank yang tidak memiliki mesin atm akan sukar berkompetisi dengan bank yang memiliki banyak mesin atm. Maukah anda membuka account di bank yang tidak memiliki mesin atm? Demikian pula bank yang memiliki internet banking akan memiliki keuntungan dibandingkan dengan bank yang tidak memiliki internet banking. Dalam waktu dekat, orang tidak ingin membuka account di bank yang tidak memiliki fasilitas internet banking.
-       New business model. Internet banking memungkinan adanya bisnis model yang baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan cepat.

Isi
Internet secara de facto sudah menjadi landasan untuk melakukan bisnis. Ada dua makna atau arti dari “internet”, yaitu teknologinya dan jaringannya. Teknologi internet adalah teknologi komunikasi yang berbasis kepada protocol tcp/ip. Saat ini juga teknologi internet mencakup penggunaan web browser sebagai user interface. Sementara itu pengertian internet sebagai jaringan adalah internet sebagai salah satu jaringan komputer yang terbesar di dunia. (ada jaringan komputer lain yang bukan internet, seperti misalnya jaringan privat dari beberapa perusahaan yang besar.) Jaringan internet sendiri pada mulanya hanya dapat digunakan untuk keperluan akademis (penelitian dan pendidikan). Namun sejak tahun 1995 internet sudah boleh dipergunakan untuk keperluan bisnis. Sejak saat itulah internet mulai menjadi media komunikasi data yang populer. Beberapa hal yang menyebabkan jaringan dan teknologi internet populer sebagai media komunikasi data.
-       Cakupannya yang luas (seluruh dunia) implementasinya relatif lebih murah dibandingkan dengan menggunakan jaringan atau fasilitas lainnya, misalnya menggunakan value added network (van) sendiri. Untuk menjadi bagian dari internet kita cukup dengan hanya menghubungkan sistem ke koneksi internet terdekat, misalnya melalui internet service provider (isp). Jika kita menggunakan van, maka kita harus menggelar jaringan sendiri (dan ini cukup mahal).
-       Teknologi internet yang terbuka (open standard) sehingga tidak tergantung kepada satu vendor tertentu. Implementasi teknologi internet, tcp/ip, tersedia di semua platform komputer (microsoft windows, apple, unix, linux, dan lainlainnya).
-       Penggunaan web browser mempercepat pengembangan dan peluncuran (deployment) aplikasi serta mengurangi learning curve dari pengguna. Modal utama dari seorang pemakai adalah kemampuan menggunakan web browser. Teknologi internet juga memungkinkan konvergensi berbagai aplikasi menjadi satu. Sebagai contoh, saat ini telah dimungkinkan untuk mengirimkan data, suara, dan bahkan gambar melalui satu media internet. Hal ini sering disebut dengan istilah konvergensi. Implikasinya adalah perusahaan dapat menghemat biaya dan dapat mengintegrasikan kesemua layanan dalam satu media.
Selain memiliki keuntungan-keuntungan di atas sebetulnya teknologi internet memiliki beberapa masalah. Beberapa masalah ini antara lain:
-       Sifat aplikasi web yang connectionless. Banyak aplikasi web-based bersifat connectionless sehingga agak sukar untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan sifat connection-oriented seperti aplikasi yang dibutuhkan oleh aplikasi dengan keamanan tinggi. Biasanya aplikasi yang membutuhkan keamanan melakukan authentication pada awal sesinya. Kemudian untuk selanjutnya, selama sesi tersebut, pengguna dapat memberikan perintah sesuai dengan level akses yang dimilikinya. Aplikasi semacam ini agak sukar (bukannya tidak bisa, namun lebih sukar) diimplementasikan dalam sistem yang memiliki sifat connectionless seperti kebanyakan aplikasi web.
-       Tingkat keamanan yang dipertanyakan. Salah satu kendala dari layanan internet banking adalah ketidak-percayaan akan amannya layanan ini. Hal ini berlaku secara umum untuk layanan electronic commerce (e-commerce).
Masalah ini akan dibahas pada bagian terpisah. Keamanan internet dikarenakan layanan internet banking menggunakan internet sebagai media komunikasi, maka keamanan dari layanan internet banking bergantung kepada keamananan dari internet. Pada bagian ini akan dibahas sedikit tentang keamanan internet. Penjelasan yang lebih lengkap mengenai topik ini dapat dibaca pada bukubuku yang tertera di bagian referensi. Internet pada mulanya dikembangan di lingkungan akademis (pendidikan dan penelitan). Teknologi internet yang digunakan saat ini bergantung kepada sebuah teknologi yang disebut ip (internet protocol) versi 4. Ipv4 ini memiliki beberapa kelemahan ditinjau dari segi keamanan yang sudah diperbaiki di versi 6 (ip v6). Namun sayangnya ipv6 belum lazim dipergunakan.


Secara umum hubungan antara pengguna internet dan penyedia layanan internet banking dapat dilihat pada gambar 1. Pengguna terhubung ke internet melalui layanan internet service provider (isp), baik dengan menggunakan modem, dsl, cable modem, wireless, maupun dengan menggunakan leased line. Isp ini kemudian terhubung ke internet melalui network provider (atau upstream). Di sisi penyedia layanan internet banking, terjadi hal yang serupa. Server internet banking terhubung ke internet melalui isp atau network provider lainnya. Gambar 1 juga menunjukkan beberapa potensi lubang keamanan (security hole). Di sisi pengguna, komputer milik pengguna dapat disusupi virus dan trojan horse sehingga data-data yang berada di komputer pengguna (seperti nomor pin, nomor kartu kredit, dan kunci rahasia lainnya) dapat disadap, diubah, dihapus, dan dipalsukan. Contoh virus sircam3 yang beredar saat ini membuktikan bahwa datadata dari harddisk pengguna dapat tersebar ke seluruh dunia melalui email tanpa
Diketahui oleh pengguna yang bersangkutan. Jalur antara pengguna dan isp dapat juga di sadap. Sebagai contoh, seorang pengguna yang menggunakan komputer di lingkungan umum (public facilities) seperti di warung internet (warnet) dapat disadap informasinya oleh sesame pengguna warnet tersebut (atau pemilik warnet yang tidak bertanggung jawab) ketika dia mengetikkan data-data rahasia melalui web. Di sisi isp, informasi dapat juga disadap dan dipalsukan. Sebagai contoh bila sistem keamanan dari sang isp ternyata rentan, dan dia kebobolan, maka mungkin saja seorang cracker memasang program penyadap (sniffer) yang menyadap atau mengambil informasi tentang pelanggan isp tersebut. Di sisi penyedia jasa, dalam hal ini bank yang menyediakan layanan internet banking, ada juga potensi lubang keamanan. Berbagai kasus tentang keamanan dan institusi finansial sudah dilaporkan. Misalnya, ada kasus di amerika serikat dimana seorang cracker berhasil masuk ke sebuah institusi finansial dan mengambil data-data nasabah dari berbagai bank yang berada dalam naungan institusi finansial tersebut. Di indonesia sendiri ada “kasus” domain “plesetan” klikbca.com yang sempat membuat heboh. Selain serangan yang bersifat penyadapan masih banyak jenis serangan lain seperti pemalsuan dan bahkan meniadakan servis (denial of service attack).

Kesimpulan
Lubang keamanan (security hole) akan selalu ada. Hal ini bisa diamati dari situs web yang melaporkan adanya lubang keamanan setiap hari!. Namun bisnis tidak dapat berhenti karena adanya potensi lubang keamanan. Seperti halnya sebuah rumah, dia akan tetap memiliki pintu dan jendela meskipun pintu dan jendela ini dapat digunakan oleh pencuri. Yang dapat kita lakukan adalah meningkatkan tingkat kesulitan untuk masuk dengan menggunakan pengamanan-pengamanan, seperti menggunakan kunci (dalam kasus rumah), firewal & ids (dalam kasus server internet). Adanya proteksi ini membuat kita dapat hidup dengan lebih baik. Demikian pula, layanan internet banking mudah-mudahan dapat memberikan kenyamanan nasabah dalam melakukan kegiatan perbankannya tanpa mengorbankan sisi keamanannya.

Sumber : www.elearning.gunadarma.ac.id


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 Lingkungan Bisnis Perbankan

4.30.2012
PENDAHULUAN

Bank, seperti halnya lembaga-lembaga lainny,a,tumbuh dan berkembangbukan dalam alam yang hampa, melainkan tumbuh dan berkembangdalam masyarakat yang penuh dengan dinamika. Dana yang dihimpun oleh bank manapun berasal dari masyarakat. Kredit yang mereka pasok, masyarakat juga yang menampung dan memanfaatkannya. Semua sumber daya manusia yang dipekerjakan di bank, mulai dari dewan direksi sampai ke juru ketik, semuanya diperoleh dan berasal dari masyarakat. Bangungan-bangunan dan semua perabot peralatan kantor yang mereka miliki atau mereka sewa semuanya mereka beli atau mereka sewa dari masyarakat juga. Dari sini jelaslah kiranya, bahwa bank, seperti halnya dengan perusahaan-perusahaan lainnya, dalam segala sepak-terjangnya tidak lepas dari keharusan mempertimbangkan faktor-faktor yang ada disekitarnya. Keadaan "di sekitar" perusahaan yang diperkirakan besar sekali pengaruhnya terhadap jalannya perusahaan inilah yang biasa disebut sebagai lingkungan perusahaan atau 'business environment'. Pengertian lingkungan perusahaan/lingkungan bisnis yang cakupannya tidak dibatasi oleh bidang usaha tertentu, seperti dimaksudkan di atas, dengan sendirinya berlaku umum, dalam arti berlaku untuk semua bidang usaha. Yaitu berlaku untuk bidang usaha 'industry' manufaktur, bidang usaha pertanian, bidang usaha pertambangan, bidang usaha jasa transportasi, bidang usaha jasa keuangan, bidang usaha jasa perdagangan, dan sebagainya. Selain faktor lingkungan (dalam artian umum seperti dimaksudkan di atas) faktor-faktor di luar perusahaan lainnya yang perlu mendapatkan perhatian oleh semua manajemen perusahaan untuk semua macam bidang usaha, khususnya dalam menyusun strategi dan kebijakan, ialah unsur keadaan 'industry" yang sering disebut juga dengan istilah keadaan persaingan atau keadaan bentuk pasar. Kalau kita membicarakan mengenai keadaan persaingan atau bentuk pasar, secara implisit yang kita maksud telah menjurus pada 'industry'/ bidang usaha tertentu. Dengan mendasarkan pada uraian di atas, maka apa yang dimaksud dengan lingkungan bisnis perbankan dalam buku ini sudah mencakup baik unsur lingkungan perusahaan/'business environment', khususnya yang relevan untuk bidang usaha perbankan di Indonesia, maupun unsur keadaan 'industry', termasuk di dalamnya keadaan persaingan di bidang usaha perbankan.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 Aplikasi Perbankan


PENDAHULUAN

Dalam mengelola data dan informasi bank, selain keakuratan dan kecepatan, aspek keamanan harus dipertimbangkan. Aspek tersebut sangat penting mengingat bahwa sebagian besar data bank adalah data keuangan yang dimiliki pihak eksternal yang jumlah dan lalu lintas datanya sangat fluktuatif dan cepat. Keberhasilan dalam pengamanan data tersebut akan meningkatkan kredibilitas bank sebagai lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trust), meningkatkan peranan bank sebagai instrumen moneter dalam lalu lintas pembayaran giral yang dari sisi perusahaan dipandang sebagai lembaga yang profit oriented, dan dapat mencegah kerugian yang akan mempengaruhi kondisi keuangan bank yang bersangkutan.
Beberapa contoh kasus menunjukkan bahwa kegagalan dalam sistem keamanan data dapat menyebabkan bank mengalami kesulitan. Kesulitan dimaksud, antara lain, dalam bentuk kehilangan kekayaan perusahaan karena pembobolan oleh pihak yang tidak berhak yang pada gilirannya mengakibatkan hilangnya kepercayaan nasabah. Modus operasi yang paling sering terjadi dalam pembobolan bank adalah transfer fiktif, manipulasi lewat komputer, pemanfaatan kartu kredit, dan pengoperasian bank tanpa izin. Kasus-kasus kejahatan kerah putih (white collar crime) tersebut menuntut bank yang sudah memanfaatkan teknologi komputer dan teknologi informasi untuk menerapkan sistem keamanan pada kegiatan operasional perbankannya. Tiga faktor keamanan yang harus mendapat perlindungan dalam sistem keamanan bank adalah (1) kerahasiaan (security), (2) integritas (integrity), dan (3) ketersediaan (availability). Tujuan sistem keamanan tersebut harus diimplementasikan pada saat pengembangan sistem aplikasi perbankan. Langkah awalnya adalah mengidentifikasi risiko-risiko yang potensial terjadi pada saat penggunaan teknologi komputer atau teknologi informasi untuk operasional perbankan.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 Tata Perbankan di Indonesia

4.23.2012

Pendahuluan

Pada dasarnya bank dapat dibedakan menurut fungsi serta tujuan usahanya, yaitu :
Bank Sentral (Central Bank)
Bank Umum (Commercial Bank)
Sedangkan perbedaan lainnya hanya berdasarkan pemilik atau pengelola, yaitu :
Bank Pemerintah
Bank Swasta Nasional
Bank Asing (swasta)

Menurut UU Pokok Perbankan No.14/1967 :  system perbankan di Indonesia disusun sedemikian rupa agar Bank Sentral dapat melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan moneter oleh bank-bank dan untuk mengawasi serta memimpin seluruh system perbankan di Indonesia
Dengan demikian Bank Indonesia mempunyai tugas untuk mengkoordinir, membimbing, dan mengawasi seluruh dunia perbankan yang ada di Indonesia baik bank pemerintah, swasta nasional maupun bank asing.

ISI

Di dalam UU Pokok Perbankan No.14/1967: Jenis-jenis Lembaga Perbankan di Indonesia dibedakan menjadi 5 yaitu: 

1. Bank Sentral
Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). BI bertindak juga sebagai Bank Sirkulasi.
Fungsi serta tugas BI diatur dengan UU No.13/1968, disebutkan bahwa Bank Indonesia adalah milik Negara dan merupakan badan hukum. Bank Indonesia dipimpin oleh direksi yang terdiri dari seorang Gubernur dan 5 – 7 orang Direktur yang diangkat oleh Presiden.
Tugas pokok Bank Indonesia adalah sbb :
- Mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah
- Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna peningkatan taraf hidup rakyat.

Tugas Pokok tersebut dapat dirinci lagi sbb:
Sebagai Bank Sirkulasi, Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengedarkan uang kertas dan uang logam, yang merupakan alat pembayaran yang sah.
Sebagai Sentral, Bank Indonesia adalah Bank Pusat bagi bank-bank lainnya. Di mana dalam urusan perbankan dan perkreditan Bank Indonesia bertugas antara lain :
- Menunjukkan perkembangan yang sehat dari urusan kredit dan perbankan
- Membina perbankan dengan jalan memperluas, memperlancar dan mengatur lalu lintas pembayaran giral dan menyelenggarakan clearing antar bank.
- Menetapkan ketentuan umum tentang solvabilitas dan likuiditas bank.
- Memberikan bimbingan kepada bank guna penatalaksanakan bank secara sehat
- Meminta laporan dan mengadakan pemeriksaaan terhadap segala aktivitas bank guna mengawasi pelaksanaan ketentuan perbankan
- Menentapkan tingkat dan struktur bunga
- Menetapkan pembatasan kualitatif dan kuantitatif atas pemberian kredit oleh perbankan, dll.

Bank Sentral sebagai pelaksana kebijaksanaan moneter yang disusun oleh Dewan Moneter. Dan Dewan Moneter bertugas membantu pemerintah dalam merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan moneter, dengan mengajukan patokan-patokan dalam rangka usaha menjaga kestabilan moneter, kesempatan kerja penuh dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Dimana dewan moneter ini terdiri atas 3 anggota, yaitu :
Menteri Keuangan sebagai Ketua, Menteri yang membidangi perekonomian, Gubernur Bank Indonesia.

2. Bank Umum (Commercial Bank).
Adalah lembaga keuangan yang menerima deposito/simpanan dari masyarakat (depositor) yang dibayarkan atas permintaan dan memberikan kredit serta jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang.
Dikatakan commercial bank karena bank tersebut mendapatkan keuntungan, yang didapat dari selisih bunga yang diterima dari peminjam dengan bunga yang dibayarkan bank kepada depositor/nasabah (spread).
Fungsi Bank Umum :
- Mengumpulkan dana yang sementara menganggur untuk dipinjamkan pada pihak lain atau membeli surat berharga (financial investment).
- Mempermudah di dalam lalu lintas pembayaran uang
- Menjamin keamanan uang masyarakat yang sementara tidak digunakan, misalnya menghindari resiko hilang, kebakaran dan lainnya.
- Menciptakan kredit (created money deposit), yaitu dengan cara menciptakan demand deposit (deposito yang sewaktu-waktu dapat diuangkan) dari kelebihan cadangannya (excess reserves)

3. Bank Tabungan
Adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk tabungan, dan dalam usahanya terutama memper-bunga-kan dananya dalam bentuk kertas-kertas berharga yang aman (solid). Jika bank tabungan ingin memberikan kredit harus menuru aturan serta bimbingan dari Bank Indonesia. Bank tabungan ini dapat diselenggarakan / dimiliki oleh pemerintah, swasta nasional maupun koperasi.

4. Bank Pembangunan
Adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan jangka panjang dan dalam usahanya memberikan kredit terutama memberikan kredit jangka panjang di bidang pembangunan.  Bank pembangunan dapat dimiliki atau diselenggarakan oleh pemerintah (pusat atau daerah), swasta, koperasi dan asing.

5. Bank-bank sekunder lainnya, yaitu Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Bank Koperasi dan lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu, yang diselenggarakan oleh masyarakat.



Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
LKBB berfungsi sebagai pengumpul dana dan penyalur dana dari dan ke masyarakat, maksudnya adalah untuk menunjang pengembangan pasar uang dan modal serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan, sejak tahun 1972 Pemerintah memberikan izin bagii pendirian LKBB.Sebagaimana diketahui LKBB terdiri dari jenis pembiayaan pembangunan, jenis investasi, dan jenis lainnya.

Usaha pokok Lembaga Keuangan Bukan Bank:
Jenis pembiayaan pembangunan adalah memberikan kredit jangka menengah/panjang serta melakukan penyiutan modal dalam perusahaan.
Jenis investasi terutama melakukan usaha sebagai perantara dalam menerbitkan surat berharga dan menjamin serta menanggung terjualnya surat berharga (underwriter). Jenis lainnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang tertentu seperti memberikan pinjaman kepada masyarakat golongan berpenghasilan menengah untuk memiliki bank.
Pendirian LKBB antara lain untuk memberikan pembiayaan dalam bentuk pinjaman jangka panjang atau menengah dan penyertaan saham pada perusahaan. Contoh LKBB jenis pembiayaan pembangunan (development finance corporation) di Negara kita antara lain :
1. PT Indonesia Development Finance Company, didirikan tahun 1972
2. PT Private Development Finance Company of Indonesia, didirikan tahun 1973
3. PT Bahana Pembina Usaha Indonesia, yang ditahun 1973 sebagai lembaga jenis investasi tetapi sejak 1978 berubah menjadi Lembaga Pembiayaan Pembangunan

Secara garis besar LKBB dapat dikelompokkan sbb :
Perusahaan Asuransi.
Yang bergerak dalam mengurus segala kemungkinan yang menyangkut jiwa, benda dan lainnya.
Asuransi adalah suatu bentuk lembaga keuangan yang berfungsi sebagai lembaga penjamin resiko, sekaligus sebagai lembaga penghimpun dana dan penyalur dana bagi tujuan investasi.
Sebagian besar jenis investasi perusahaan asuransi dilakukan dalam bentuk deposito berjangka dan pembelian surat berharga guna mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian dalam penanaman modalnya. Dilihat dari jenis usahanya, industri asuransi bias dibagi dalam 3 kelompok, yaitu :
- Asuransi kerugian
Kegiatan asuransi kerugian termasuk reasuransi adalah meliputi pemberian pertanggungan terhadap kerugian yang timbul akibat kebakaran, pengangkutan rangka kapal dan aneka resiko.
 - Asuransi Jiwa
Industri asuransi jiw mempunyai corak tersendiri karena pada umumnya pertanggungannya menyangkut kontrak jangka panjang.          
- Asuransi Sosial
Asuransi sosial merupakan asuransi yang wajib diikuti oleh sebagian  atau seluruh anggota masyarakat, yang keikutsertaanya diatur berdasarkan peraturan perundangan.

Dana Hari Tua.
Yaitu yang menangani dana-dana hari tua bersifat jangka panjang assetnya berbentuk surat utang Negara. Sedangkan passivanya berjatuh tempo jangka panjang dan berbentuk kontribusi (intern).

Perusahaan Keuangan.
Yaitu perusahaan yang bergerak dalam pembiayaan konsumen. Kekayaannya berbentuk sewa beli dan berjatuh tempo jangk panjang. Sedangkan sifat passivanya adalah berbentuk proses promes yang berjangka menengah.

Holding Company
Yaitu perusahaan yang memegang saham anak perusahaan dengan aktivitas utama menjalankan sekelompok perusahaan. Sifat assetnya adalah berjatuh tempo jangka panjang serta berbentuk equity. Sedangkan passivanya berbentuk saham dan surat  utang yang berjatuh tempo jangka panjang.


silahkan kunjungi : www.gunadarma.ac.id


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

1 Ekonomi Digital dan Prospek E-Banking

4.09.2012
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang relatif cepat diyakini ikut mempengaruhi perkembangan perekonomian dunia. Pada kurun waktu 1999 sampai 2000 misalnya, di negara-negara yang sedang berkembang di wilayah asia pasifik, termasuk Indonesia menunjukkan bahwa difusi teknologi informasi berkorelasi positif cukup kuat dengan tingkat pendapatan per kapita sebagai salah satu ukuran kesejahteraan sebuah negara. Barangkali akibat kesenjangan penggunaan TIK antar negara tersebutlah yang dianggap menjadi faktor yang signifikan menyebabkan terjadinya kesenjangan pertumbuhan ekonomi di masing-masing negara. Dan Indonesia menjadi negara yang hingga hari ini masih tertinggal pertumbuhannya dalam penggunaan TIK-nya dibanding negara-negara berkembang lainnya

Beilock dan Dimitrova (2003) meneliti hubungan antara jumlah pengguna internet per 10.000 penduduk dengan GDP per kapita, infrastruktur, dan faktor non-ekonomi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa GDP per kapita merupakan determinan yang paling penting terhadap jumlah pengguna internet. Jadi dari data penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa negara-negara yang tingkat penggunaan TIK relatif tinggi secara umum mempunyai pendapatan per kapita yang tinggi. Beilock dan Dimitrova (2003) selanjutnya menyatakan bahwa semakin tinggi pendapatan per kapita yang mendorong semakin tingginya pengguna internet disebabkan oleh dua alasan. Pertama, ketika pendapatan individual meningkat, maka individu tersebut mampu memperoleh barang dan jasa tambahan, termasuk akses internet. Kedua, pendapatan yang tinggi secara umum berhubungan dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang memungkinkan untuk memiliki ketrampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi internet. Jadi TIK berhubungan erat dengan pengembangan sumber daya manusia. 



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA PERBANKAN

Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu sistem perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap customers. Apalagi untuk saat ini, khususnya dalam dunia perbankan hampir semua produk yang ditawarkan kepada customers serupa, sehingga persaingan yang terjadi dalam dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan serba cepat.
Salah satu bank yang paling mutakhir dengan teknologi hi-end nya adalah BCA, dimana dengan asset teknologi mutakhir yang dimilikinya BCA mampu menjadi leader dalam hal pelayanan e-banking. Dengan jumlah ATM terbesar yang dimilikinya, fasilitas internet banking,dll. Padahal ukuran kecanggihan sebuah teknologi perbankan tidak hanya dilihat dari coverage ATM-nya semata, tapi seharusnya dilihat pada data centernya, khususnya di aplikasi core bankingnya.

Memang kendala yang dihadapi oleh dunia perbankan adalah kompleks dan mahalnya teknologi informasi, karena sebagian besar teknologi ini masih disuplay oleh vendor-vendor luar negeri. Tetapi kita lihat sekarang, banyak vendor – vendor pribumi yang berani bersaing dalam teknologi informasi ini. Jadi kenapa kita tidak memakai vendor-vendor pribumi untuk menanamkan teknologi informasi tersebut dalam dunia perbankan. Hal ini manjadi tuntutan bagi perbankan karena mau tidak mau suatu korporasi yang mempunyai ruang lingkup kerja yang luas ditambah dengan operasional-operasional yang sangat banyak harus ditunjang dengan suatu teknologi untuk memudahkan, mengefisienkan dan mengefektifkan kinerja tersebut. Apalagi dalam dunia perbankan dibutuhkan suatu informasi yang up to date bagi pihak manajemen menengah ke atas untuk memprediksikan langkah bisnis yang akan diambil sehingga berbagai kendala yang mungkin muncul dapat teratasi.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM INDUSTRI PERBANKAN

PENDAHULUAN
Tiga hal akan mencirikan perbankan di masa depan, moneles, brancheles, dan bankerles. Semakin sedikit uang kontan karena transaksi akan dilakukan secara elektronis, kantor-kantor cabang juga akan berkurang karena setiap nasabah yang dilengkapi dengan PC, bisa langsung melakukan transaksio virtual dan kemajuan teknologi memungkinkan pekerjaan pada banker akan digantikan dengan mesin. Masyarakat masa depan adalah casshles society. Tulisan berikut memberikan gambaran betapa dalam TI (Teknologi Informasi) telah masuk sendi-sendi bisnis perbankan
Terdapat dua jenis teknologi yang terasa mewarnai kehidupan bisnis, yaitu TI dan perancangan kembali rekayasa ulang (business process reengineerin, BBP). Termonologi dalam TI menyangkut penggabungan teknologi computer, telekomunikasi dan otomasi kantor. Asumsinya bank-bank yang belum mampu menyatukan ketiga teknologi tersebut dalam manajemennya tidak mampu mengeksploitasi secara optimal kemampuan yang muncul. Karena perkembangan strategi ketiganya atau istilahnya berada pada Island of technology (pulau-pulau teknologi) cepat atau lambat akan kalah bersaing dengan industri sejenis atau substitusinya

ISI
Dewasa ini perkembangan industri keuangan baik lembaga perbankan maupun non perbankan berjalan sangat pesat. Pada saat yang bersamaan dereluhasi dibidang moneter kompetisi bisnis, preferensi jasa keuangan yang semakin canggih, perkembangan TI dan telekomunikasi semakin memacu perkembangan industri perbankan. Kemajuan TI telah memungkinkan pula lembaga-lembaga yang dulunya bergerak disektor industri non keuangan mengalihkan atau mendefinisikan bisnisnya ke sector keuangan. Implikasinya persaingan makin ketat. Beberapa aktifis perbankan yang dirambah antara lain middle and wholesal, retail, bank to bankmarchandizing credit authorization, insurance, international banking, investment service dan pelayanan informasi strategi lainnya.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 Sejarah Perbankan Dunia dan Indonesia

3.10.2012
Pendahuluan
Usaha Perbankan dimulai dari zaman Babylonia, dilanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan Romawi. Pada saat itu, kegiatan utama bank hanya sebagai tempat tukar menukar uang. Selanjutnya, kegiatan bank berkembang menjadi tempat penitipan dan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh bank dipinjamkan kembali ke masyarakat yang membutuhkannya.
Sementara itu, mengenai sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada saat itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda antara lain: De Javasche NV, De Post Paar Bank, De Algemenevolks Crediet Bank, Nederland Handles Maatscappij (NHM), Nationale Handles Bank (NHB), dan De Escompto Bank NV.
Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik pribumi, Cina, Jepang, dan Eropa lainnya. Bank-Bank tersebut antara lain:
Bank Nasional Indonesia, Bank Abuah Saudagar, NV Bank Boemi, The Matsui Bank, The Bank of China, dan Batavia Bank.

Di zaman kemerdekaan perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan, antara lain:
Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 kemudian menjadi BNI 1946.
Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari DE ALGEMENE VOLKCREDIET bank atau Syomin Ginko.
Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di Solo.
Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
Indonesia Banking Corporation tahun 1946 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta.
NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
Bank Dagang Indonesia NV di Banjarmasin tahun 1949.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 MODUL PENJUALAN

1.04.2012

Penjualan dan Penerimaan berfungsi untuk menyimpan dan memonitor  transaksi yang berhubungan dengan debitur. Rekening debitur adalah rekening aktiva yang mewakili jumlah piutang yang belum diterima. Modul ini juga memberikan fasilitas Jurnal Penjualan, Nota Kredit, Nota Debet dan Jurnal Kredit.

ALUR PROSES PENGERJAAN PADA PENJUALAN DAN PENERIMAAN




MAINTAIN PARAMETER PENJUALAN
Prosedur ini berfungsi untuk menentukan parameter nomor terakhir yang digunakan pada Voucher, Nota Debet, Nota Kredit, dan Nomor Jurnal Kredit pada padanan Piutang Usaha. Pada Parameter Piutang Usaha, padanan Buku Besar ditentukan disini. penyesuaian Penjualan, Potongan Diberikan, Biaya Transportasi, Asuransi dan Biaya Lainnya adalah item yang ditemukan pada entri Faktur, entri Nota Debet dan entri Nota Kredit. Semua rekening di padanan buku besar ini harus diisi. Dalam hal ini pilih manual untuk semua item, agar entri nomor  selanjutnya dapat diubah secara dinamis, apabila item tersebut diisikan dengan format tertentu, maka pada saat entri transaksi untuk nomor-nomor bersangkutan akan digunakan secara baku (tidak dapat diubah). Interval Umur  (Jumlah hari) menentukan jangka waktu remainder (pengingat) berkenaan dengan piutang usaha yang belum tertagih. Biaya Transportasi, Asuransi dan Biaya Lainnya mewakili biaya yang dikenakan kepada pelanggan dan dapat dianggap sebagai pendapatan atau biaya tambahan melalui pemilihan rekening pendapatan atau biaya. Uang muka merupakan uang muka dari pelanggan. Maintain Parameter Penjualan terdapat pada Modul   Sales & Receipts dan Menu Maintenance, Kemudian Pilih Submenu Sales Parameters.
Pemilihan Parameter – Penjualan Tampak pada window berikut:



Berikut ini window Sales Parameter:


MAINTAIN PARAMETER FAKTUR
Parameter ini memiliki fungsi yang sama dengan parameter penjualan, yaitu untuk menentukan nomor selanjutnya yang akan digunakan dalam entri Faktur pada suatu transaksi. Dalam hal ini pilih manual untuk semua item penomoran, dan check list  pada cetak pajak faktur untuk mengaktifkan pencetakan pajak faktur pada prosedur selanjutnya. Maintain Parameter Penjualan Terdapat pada Modul Sales & Receipts pada Menu  Maintenance Pilih Submenu Invoice Parameter.
Pemilihan Fungsi Parameter Faktur tampak pada tampilan dibawah ini:


Tampilan fungsi Parameter Faktur tampak pada tampilan berikut:



MAINTAIN PERINCIAN SALESMAN
Maintain perincian salesman berfungsi untuk menentukan perincian salesman yang bekerja untuk perusahaan dalam hal menjual barang. Maintain Perincian Salesman terdapat pada Modul Sales & Receipts pada Menu Maintenance Pilih Submenu Sales Person Details.
Pemilihan Fungsi Perincian Salesman tampak pada gambar berikut ini: 


Window Sales Person Details sebagai berikut:


Kasus:
Perincian Salesman pada buku ini tampak pada table berikut ini:

Pengisian Perincian Salesman tampak pada gambar berikut ini: 
Tekan Add untuk mebuat sales Person Detail baru dan tombol Save untuk menyimpan

MAINTAIN KATEGORI PENJUALAN
Kategori penjualan memungkinkan tipe-tipe penjualan yang berlainan dikategorikan dalam kelompok-kelompok atau lini-lini produk yang berlainan.
Kasus:
Kategori Penjualan yang terdapat pada kasus yang terdapat pada buku ini dibedakan menjadi dua:


Pemilihan fungsi ini terdapat pada Modul Penjualan & Penerimaan pada Menu Maintain Pilih Submenu Sales Category.
Pemilihan Fungsi ini tampak pada gambar berikut ini:


Tampilan Berikut ini fungsi Kategori penjualan dan pengisiannya:

Tekan Tombol Save untuk menyimpan.

FASILITAS DALAM MODUL SALES and RECEIPTS.
Modul penjualan dan penerimaan ini juga memberikan fasilitas untuk membuat dan menyimpan dokumen-dokumen seperti Nota Tunai, Faktur dan Nota Pengiriman, serta fasilitas untuk mencatat dan melacak pergerakan stok regular

1.      Nota Tunai
Penerbitan Nota Tunai adalah untuk pelanggan yang membayar tunai atau mereka yang tidak membeli secara teratur dari perusahaan anda. Pelanggan ini tidak perlu dibuatkan rincian pelanggan dimana anda harus membuatkan batas kredit dan jangka kredit untuk mereka. Sekali diposting, semua laporan yang berhubungan di Buku Kas dan Buku Besar akan diupdate secara otomatis. Nota Tunai dapat diubah dan dihapus.

2.    Pesanan Penjualan
Pesanan penjualan dibuat oleh pelanggan dan digunakan sebagai dasar bagi perusahaan dalam melakukan pengiriman barang dan pembuatan faktur. Fungsi ini dapat diakses pada Menu Transaction pada modul Sales and Payments, pilih sub menu Sales
Order dan Sales Order Entry.

Window fungsi Pesanan penjualan tampak pada gambar berikut:



Kasus:
 
Pencatatan transaksi diatas tampak pada gambar berikut:

 
3. Nota Pengiriman Nota pengiriman diberikan pada saat stok dikirim kepada pelanggan. Mungkin saja nota ini tidak diberikan bersamaan dengan Faktur. Nota Pengiriman dapat dibuat disini. Item-item yang terdapat di nota pengiriman dapat berupa item stok regular yang di maintain di faktur maupun yang tidak dimaintain di Faktur. Pada saat Nota Pengiriman dimana terdapat item stok regular diposting, maka kuantitas stok akan diupdate. Demikian juga rekening yang berhubungan (biasanya rekening harga pokok penjualan dan persediaan) yang ada di buku besar juga akan di update. Nota pengiriman ini tersedia pada modul Stock yang digunakan sebagai dokumen yang digunakan dalam melakukan pengiriman barang ke pelanggan.

4. Faktur Faktur diberikan kepada pelanggan pada saat terjadi pembelian. Menu ini memungkinkan Faktur dibuat dan diposting. Juga memungkinkan Faktur diubah dan dihapus. Item Faktur yang diterima termasuk item stok regular dan item jasa yang dimaintain di Faktur maupun yang tidak dimaintain di Faktur. Nota pengiriman yang telah diposting sebelumnya dapat dipanggil kembali dengan mengklik tombol pencarian nomor Nota Pengiriman. Namun demikian, sebelum melakukan posting, periksalah terlebih dahulu periode transaksi dan tanggal dokumen jika tanggal Faktur dan periodenya berbeda dari Nota Pengiriman yang dipilih. Pada saat memposting, masing-masing modul Piutang Usaha dan Buku Besar akan diupdate. Jika nota pengiriman sebelumnya tidak dipanggil kembali, maka posting akan meng update kuantitas stok (jika termasuk item stok regular) pada modul Faktur. Masing-masing modul piutang usaha dan buku besar juga akan diupdate. Posting tidak perlu dilakukan di entri Nota Pengiriman lagi.  Faktur yang telah diposting dapat diubah atau dihapus. Namun demikian, perhatikan bahwa faktur yang telah digunakan oleh Nota Kredit, Jurnal Kredit, Penerimaan, Uang Muka dan atau Kredit Awal tidak dapat diubah atau dihapus lagi.

5. Jurnal Penjualan Fungsi dari Jurnal Penjualan adalah untuk mencatat dan memposting transaksi debitur tanpa harus membuat atau mencetak Faktur maupun Nota Debet. Keistimewaan lainnya adalah mencatat Faktur atau Nota Debet yang telah dikeluarkan baik secara manual atau cara-cara lainnya. Jumlah dari Faktur atau Nota Debet dimasukkan disini tanpa harus memasukkan rincian item Faktur atau Nota Debet.  Jurnal Penjualan yang telah diposting dapat diubah dan dihapus kecuali untuk yang telah digunakan pada Nota Kredit, Jurnal Kredit atau Penerimaan.  Pemilihan Fasilitas Jurnal Penjualan dapat dilakukan dengan memilih Menu Transactions pada modul Sales and Receipts - Sales Journal – Sales Journal Entry:
 
Window Penjualan tampak pada gambar berikut:
 
Kasus:
 
Pencatatan transaksi di atas adalah sebagai berikut:




Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO