SDLC (Systems Development Life Cycle)

11.22.2010

SDLC (Systems Development Life Cycle)

PENDAHULUAN
SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance. [Britton, Carol; Jill Doake (2001). Object-Oriented Systems Development. McGraw-Hill. hlm. 27-34, 268. ISBN 0-07-709544-8.] Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle). [Britton, Carol; Jill Doake (2001). Object-Oriented Systems Development. McGraw-Hill. hlm. 27-34, 268. ISBN 0-07-709544-8.]

PEMBAHASAN
Pengertian lain mengenai SLDC.
SDLC ialah serangkaian proses yang dilalui dalam pengembangan sistem dimulai dari tahap perencanaan, kemudian penyelidikan terhadap kebutuhan awal sistem (initial requirements) melalui analisa, dilanjutkan dengan perancangan, implementasi, dan pemeliharaan.
Tahapan utama siklus pengembangan sistem terdiri dari :
1.      Perencanaan Sistem (Systems Planning)
Lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem  (feasibility study). Aktivitas-aktivitas yang ada meliputi :
·         Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
·         Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
·       Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem.
·         Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.
·         Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.
2.      Analisis Sistem (Systems Analysis)
Analisa sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas berikut:
·         Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani oleh sistem.
·         Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat dimodelkan dengan sistem.
·         Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan untuk kasus tersebut.
·         Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan  sistem.
·         Mendefinisikan kebutuhan system.
3.    Perancangan Sistem (Systems Design)
Pada tahap ini, features dan operasi-operasi pada sistem dideskripsikan secara detail. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan adalah:
  • Menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem.
  • Menganalisa data dan membuat skema database.
  • Merancang user interface.
4.      Implementasi Sistem (Systems Implementation)
Tahap berikutnya adalah implementasi yaitu mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan melakukan uji coba.
Dalam implementasi, dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
·         Pembuatan database sesuai skema rancangan.
·         Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem.
·         Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging).
5.      Pemeliharaan Sistem (Systems Maintenance)
Dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap mampu beroperasi secara benar melalui kemampuan sistem dalam mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.

Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama.
SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah
dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan
utama, yaitu  :
a. Analysis
b. Design
c. Implementation
Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan
hasil kegiatannya (deliverable).
Apabila kegiatan utama tersebut dijabarkan ke dalam langkah-langkah yang
lebih rinci dapat digambarkan seperti berikut :

+---------------------------------------------------------------------+
:         ANALYSIS        :       DESIGN         :  IMPLEMENTATION    :
+---------------------------------------------------------------------+
                          :                      :
     +---------------+    :                      :
+-->:     Problem   :    :                      :
|   :    Detection  :    :                      :
|   +---------------+  +-----------+          +-----------+
+---------> |          | :         |          | :         |
|   +---------------+  | : +---------------+  | : +---------------+
|   :    Initial    :  | : :    Output     :  | : : Programming / :
|   : Investigation :  | : :               :  | : :     test      :
|   +---------------+  | : +---------------+  | : +---------------+
+---------> |          | :         |          | :         |
|   +---------------+  | : +---------------+  | : +---------------+
|   :  Requirements :  | : :     Input     :  | : :  Training /   :
|   :    Analysis   :  | : :               :  | : :    Other      :
|   +---------------+  | : +---------------+  | : +---------------+
+---------> |          | :         |          | :         |
     +---------------+  | : +---------------+  | : +---------------+
     : Generation of :  | : :     Files     :--+ : :    System     :
     : Alternatives  :  | : :               :    : :  Change Over  :
     +---------------+  | : +---------------+    : +---------------+
             |          | :                      :
     +---------------+  | :                      :
     : Selection of  :--+ :                      :
     : Proper System :    :                      :
     +---------------+    :                      :
 
                      Gambar 1 : Stages of Problem Solving Systems Development Life Cycle (SDLC)
 
ANALYSIS
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
a. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah
   tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar
   untuk memperbaiki sistem
b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya. 
c. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
d. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :

1. Problem detection
   a. Tujuan             :  Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin
                                 berkurang manfaatnya (memburuk).
   b. Hasil               :  Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi
                                 dalam sistem.
2. Initial investigation
   a. Tujuan             :  Memerikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerah-
                                 daerah yang menimbulkan permasalahan.
   b. Hasil               :  Penjelasan sistem saat ini.

3. Requirement analysis (determination of ideal systems)
   a. Tujuan             :  Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem
                                 informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan
                                 menimbulkan jarak antara sistem saat ini dengan sistem
                                 yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi).
   b. Hasil               :  Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.
4. Generation of system alternatives
   a. Tujuan             :  Menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam
                                 mengurangi jarak (gap) antara sistem saat ini dengan
                                 sistem idealnya.
b. Hasil                  : Dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan
                                 digunakan untuk memperbaiki sistem.
5. Selection of proper system
a. Tujuan                :  Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan
                                 menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternatif
                                 sistem yang paling baik, dan menjualnya (sell) kepada
                                 management.
b. Hasil                  :  Hasil-hasil dari studi sistem.

DESIGN
Dalam tahap perancangan (desgin) memiliki tujuan, yaitu untuk :
a. Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang
   dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang
   terbaik.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :

6. Output design
   a. Tujuan             :  Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
   b. Hasil               :  Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).

7. Input design
   a. Tujuan             :  Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke
                                 sistem informasi.
   b. Hasil               :  Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).

8. File design
   a. Tujuan             :  Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam
                                 sistem informasi.
   b. Hasil               :  Bentuk (forms) dari dokumentasi file.

IMPLEMENTATION
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
a. Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang
   sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.
b. Mengimplementasikan sistem yang baru.
c. Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :

9. Programming & testing
   a. Tujuan             : Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan
                                 operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman
                                 tertentu, dan mengetest semua program serta memastikan
                                 semua fungsi / modul program dapat berjalan secara benar.
   b. Hasil               : Coding program dan spesifikasi program.

10.Training
   a. Tujuan             : Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem, persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang
                                 berhubungan denganp pelatihan (buku-buku panduan sistem).
   b. Hasil               : Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan sebagainya.
11. System changeover
    a. Tujuan            : Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem
informasi yang berhasil dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team designer ke pemakai siste (user organization).
    b. Hasil              :  Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).





                                 Gambar 2.



 


Gambar 3.

PENUTUP
Kesimpulan
SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi :
1.      Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi.
2.      Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3.      Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4.      Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5.      Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6.      Merancang sistem informasi baru
7.      Membangun sistem informasi baru
8.      Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9.      Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan

Siklus SDLC dijalankan secara berurutan. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya. Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem.

Saran
Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi system.

Daftar Pustaka

1.      Davis, William S., Systems Analysis And Design : A Structured Approach, 
Addison-Wesley Publishing Company, 1983.
2.      HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan 
Terstruktur, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
3.      Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems,   
Macmillan Publishing Company, New York, 1991.
4.      http://www.apriza.net/blog/2010/05/system-development-life-cycle-sldc/
5.      http://rizcka.blogspot.com/2010/11/slc-sldc.html
6.      http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi4.html
7.   http://dosen.stiki.ac.id/eva/ASI/systems%20Planning.ppt
8.      http://www.startvbdotnet.com/sdlc/sdlc.aspx
9.      http://id.wikipedia.org/wiki/SDLC
10.http://www.total.or.id/info.php?...System%20Development%20Life%20Cycle
 



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar