Tadi pagi teman saya bertanya, "jodoh kita ada satu, atau ada beberapa sih (dan dari beberapa itu, tergantung usaha dapet yang mana) ? jodoh yg telah dituliskan dari lahir", dan dari pertanyaan temen saya itu, saya jadi terinspirasi untuk menuliskan sedikit tentang masalah jodoh menurut sepengetahuan saya dan mudah-mudahan bisa menjawab pertnyaan teman saya tadi.
Masalah Jodoh, Rizki dan Maut adalah ditangan Allah SWT, manusia tidak bisa menentukan jodoh, rizki dan maut sendiri-sendiri, semuanya telah di atur oleh Allah. Seperti diantara nama - nama Allah yang 99 adalah Al Muqtadir (Maha Menentuka) . Apabila kita memahami masalah rizki dan maut ditangan Allah, maka kita juga harus memahami bahwa yang menentuka jodoh itu adalah Allah. Jodoh ditangan Allah maksudnya adalah manusia wajib berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuannya untuk mencari jodoh terbaik buat dirinya, lalu memasrahkan hasilnya kepada Allah SWT yang maha kuasa.
Saya teringat sebuah Hadis riwayat Abdullah bin Mas`ud ra.:
Dari Alqamah ia berkata: Aku sedang berjalan bersama Abdullah di Mina lalu ia bertemu dengan Usman yang segera bangkit dan mengajaknya bicara. Usman berkata kepada Abdullah: Wahai Abu Abdurrahman, inginkah kamu kami kawinkan dengan seorang perempuan yang masih belia? Mungkin ia dapat mengingatkan kembali masa lalumu yang indah. Abdullah menjawab: Kalau kamu telah mengatakan seperti itu, maka Rasulullah saw. pun bersabda: Wahai kaum pemuda! Barang siapa di antara kamu sekalian yang sudah mampu memberi nafkah, maka hendaklah ia menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih dapat menahan pandangan mata dan melindungi kemaluan (alat kelamin). Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penawar bagi nafsu. (Shahih Muslim)
Memang benar bahwa disebutkan di Al Qur'an, bahwa manusia diciptakan oleh Allah itu berpasang-pasangan. Kita memahaminya sepasang itu adalah satu pria dan satu wanita. Tapi bagaimana kita menjelaskan dengan kisah Nabi Muhammad yang memiliki istri lebih dari satu? Apa itu tidak termasuk jodoh? Dan bagaimana dengan orang-orang lain yang memiliki istri lebih dari satu? Apa itu bukan jodoh? Nah disinilah kita memahami bahwa masalah "berpasangan" bukanlah berarti satu hal yang sempit yaitu satu orang dan satu orang, melainkan memiliki arti lebih luas dari pada itu yaitu "berkesesuaian" atau kecocokan. mudah - mudahan dapat dipahami sebagaimana adanya. Ada dua ayat tentang masalah ini, dan kedua - duanya dalah surat An Nissa :
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS. An Nisaa : 3)
“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. dan jika kamu Mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisaa : 129)
Seandainya ada orang yang sampai mati belum menikah, apakah hal itu berarati tidak memiliki jodoh? Pahamilah akan hal ini, bahwa proses bertemunya kita dengan jodoh kita ada yang prosesnya cepat, ada yang prosesnya lambat dan ada yang prosesnya sangat lambat. Kadang-kadang di dalam proses yang sangat lambat ini, kadangkala sampai mati kita, kita tidak sempat bertemu dengan yang dijodohkan ke kita.
Bagi yang sudah berumah tangga atau yang sudah menikah, memohonlah pada Allah agar benar-benar Allah merestui hubungan kita dengan istri/suami kita. Dan mudah - mudahan juga tulisan ini bisa menjawab pertnyaan teman saya tadi.
oleh : Deni Januari
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
0 komentar:
Posting Komentar