BBM Direncanakan Naik Lagi, Rakyat Indonesia Resah

5.12.2013
Kegelisahan berasal dari kata gelisah , yang berarti tidak tentram hatinya , selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Tidak lain dari semua itu adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung faktor-faktornya, dan itu wajar. Adapun bahwa manusia selalu merasa gelisah hingga membuatnya mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak sangat kencang, tekanan darahnya naik pada kondisi. Serta dapat juga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahanhanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakansalah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

Kegelisahan dapat terjadi saat diri kita berada dalam situasi ketidakpastian, kesepian, ataupun keterasingan. Bahkan kita tidak mengetahui penyebab kita gelisah dan memang hidup itu penuh misteri. Manusia tidak akan pernah terlepas dari hal semacam kegelisahan yang menjadi misteri hidup selama manusia hidup.

Dan baru-baru ini rakyat Indonesia diberi kegelisahan akan maraknya issue bahwa pemerintah berencana menaikkan harga BBM subsidi tahun ini, namun masih menunggu persetujuan DPR terkait dana kompensasi untuk rakyat miskin lewat APBN-P 2013. Menurut Menteri ESDM Jero Wacik, harga BBM subsidi akan naik maksimal menjadi Rp 6.500/liter dan opsi dua harga bensin premium ditiadakan.  kali ini tampaknya pemerintah serius untuk menjalankan kebijakan tersebut yaitu kemungkinan pada awal Mei 2013. Serangkaian rapat digelar, termasuk mengundang kepala daerah (para gubernur) untuk mematangkan dan meminta dukungan atas kebijakan tersebut. Partai politik tampaknya juga merestui rencana tersebut, kecuali PDIP yang setara tegas akan menolaknya. Secara matematis kekuatan politik (juga dukungan daerah) telah dipunyai pemerintah untuk menggulirkan kebijakan kenaikan harga BBM itu. 



Seperti pengalaman beberapa waktu sebelumnya, rencana kenaikan harga minyak ini juga berpotensi menimbulkan persoalan serius karena beberapa hal berikut. Pertama, rakyat selama ini merasa pemerintah selalu mengambil jalan pintas setiap kali ada kenaikan harga minyak internasional yakni menaikkan harga BBM domestik. Padahal, persoalan minyak di Indonesia ragamnya sangat banyak dan menghendaki perubahan yang mendasar. Dari sisi hulu, penguasaan asing mencapai sekitar 80% dari total produksi dan tidak ada tanda-tanda akan berkurang. Mereka berproduksi dengan kecenderungan terus menurun, tapi biaya pemulihan (cost recovery) terus menjulang tiap tahun (ini menjadi beban pemerintah). 

Impor minyak tidak langsung ditangani Pertamina, namun dikerjakan oleh Petral yang tidak langsung berhubungan dengan produsen langsung (negara) sehingga harga minyak impor lebih mahal. Rakyat marah kenapa ihwal semacam ini yang sudah berjalan puluhan tahun dibiarkan, tapi saat APBN dikatakan jebol selalu solusinya kenaikan harga BBM. Kedua, pemerintah berargumentasi bahwa kenaikan harga BBM untuk menyelamatkan neraca perdagangan yang sejak 2012 mengalami defisit. Pertimbangannya, konsumsi BBM yang terus meningkat (di mana sebagian harus diimpor) membuat pembengkakan impor makin besar sehingga menyebabkan defisit neraca perdagangan. Dan lagi-lagi yang dirugikan paling besar apabila rencana ini benar-benar dijalankan adalah rakyat menengah dan kecil. Harga barang akan ikut melonjak tinggi, daya beli masyarakat akan rendah dan pastinya akan menimbulkan konflik seperti yang sudah pernah terjadi sebelumnya, atau bahkan yang lebih parah mungkin kejadian tahun 1998 akan terulang lagi. Naudzubillahi mindzalik.

Semoga pemerintah bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan-keputusan yang nantinya akan mempengaruhi nasib banyak orang terutama rakyat Indonesia.




Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar